Minggu, 06 Desember 2015

Jika Anda seorang Eksporter..bernegosialah dengan pembayaran cash in advance/Pembayaran dimuka

Sebagai Eksporter tentu saja, dalam bernegosiasi pembayaran, gunakan  metode pembayaran yang paling aman buat Anda.
Metode pembayaran apa yang paling aman buat Eksporter. tentu saja Cash In Advance / Advance Payment/ TT Before Shipment/ pembayran dimuka.

Beberapa Eksporter atau calon Eksporter masih ragu untuk meminta pembayaran dimuka 100% kepada Calon Customer dari luar negeri.
Mental blok yang sering terjadi dalam pikiran Eksporter adalah
1. Masak mereka mau bayar di muka 100%
2. Apakah mereka percaya dgn transaksi pertama kali.

karena ragu ragu dalam menentukan pembayaran, pihak importer akan menawarkan beberapa alternatif pembayaran.
1. 25 % Down Payment for production
2. 25% cargo onboard
3. 25% Present shipping documents via email (scan BL  dll)
4. 25% Cargo arrive in Destination port.

perlu diperhatian, model pembayaran yg biasa ditawarkan oleh importer adalah Open Account (Pembayaran di belakang)

Calon Eksporter harus sangat paham dengan budget operasional perusahaan dan  Finance risk dalam hal transaksi Ekspor.
Apa gunanya Eksporter menerima transaksi ekspor sedang kan secara cash flow menyulitkan eksporter, atau  melakukan shipment barang dengan perasaan takut tidak terbayar (jika pembayaran open acount)

Seberapapun nilai transaksi Anda... langkah pertama yg perlu disampaikan dalam soal pembayaran kepada Importer adalah...Pembayaran Di muka ( Cash In Advance)....apabila ada keberatan dari Importer...Bernegosiasilah.

Tetap Semangat Ayo Ekspor


Jumat, 04 Desember 2015

Sehari bersama Pengrajin Tenun Mojokerto

Upaya Disperindag Mojokerto untuk memajukan UMKM dan Industri kecil di Mojokerto patur di acungi jempol, potensi sumber daya manusia  khususnya pengrajin tenun terus dibina agar mereka mempunyai nilai tambah terkait dengan keahlian mereka

pada tgl 02-12-2015 saya diminta bu Silvi Disperindag Mojokerto untuk memberikan motivasi dalam upaya pemasaran baik lokal maupun ekspor.

Saat ini dominasi ekspor kain tenun kebanyak dari Bali, memang Bali mempunyai keunggulan  dalam indsutri kreatif, selain itu banyak wisatawan luar yang ke Bali.

Saat ini pengrajin tenun hanya memasarkan/ meyetor pekerjaan mereka ke Kediri. Bagaimana peluang Ekspornya? pada dasarnya Kain Tenun ataupun produksi Tekstil adalah termasuk produk unggulan ekspor
 tinggal bagaimana upaya dari pengusaha untuk meraih peluang ekspor khusus terkait dengan MEA 2016, yg merupakan suatu peluang bisnis yang menarik.
tentu saja ini peran  stake holder ( Pemerintah, Lembaga, Pengusaha) dan trainer harus giat giat memberikan wawasan dalam ekspor.
dan mengubah minset dari ekspor sulit menjadi Ekjspor itu mudah

tetap Semnagat Ayo Ekspor

Semangat Pengrajin Perak Mojokerto untuk lebih maju

Potensi produk UMKM di daerah saya yakini bahwa produk mereka sebenarnya sudah berkualitas ekspor, karena sudah bertahun tahun mereka memproduksi barang yg notabenenya untuk di ekspor, namun para pengrajin sadar dan menyadari bahwa produk mereka bisa tembus di pasar luar negeri, NAMUN mereka belum mempunyai upaya LEBIH untuk meningkatkan menjadi eksporter langsung, bukan hanya sekedar pengrajin/ produsen yang hanya menyetoran pekerjaan ke Juragan di daerah lain.

Pada tanggal  1 Desember 2015 di Trawas Mojokerto, saya diminta membantu menjadi Kurator Pengrajin Perak di Wilayah Mojokerto. Kegiatan tersebut di adakan oleh Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor Nasional Kerjasama dengan Disperindag Kab Mojokerto.

Potensi UMKM dari Mojokerto sangat bagus khusus pengrajin Perak, dan Kuningan. mereka menggeluti produksi Perak dll sudah bertahun tahun. Namun ada beberapa catatan dari saya ketika sedang kami lakukan wawancara ( dari segi Pemasaran)
1. Jangkaun Pemasaran sangat terbatas
  hampir semua pengrajin mengatakan bahwa supply ke Bali ( 1 atau 2 customer), ada sedikit ke Jogja dan pembelian retail.
2. Upaya Pemasaran.
    Mereka belum meningkatkan upaya pemasaran yang lain/ atau mencari pasar lain, bisa jadi begitu order di terima dari customer Bali, mereka sibuk untuk memproduksi. rata rata produksi mereka sekitar 2 kg - 8 kg.
Ada yg sanggup atau bisa menerima order lebih, namun masih banyak yang tidak sanggup menerima order dalam waktu yg bersamaan.

Dalam era Internet Marketing, kami mensarankan agar mulai update terhadap internet, ( Adik atau anak) dilbatkan dalam pemasaran melalui internet.

Ada satu pengrajin muda ( anak dari pengusaha) sudah paham internet dan mempromosikan, dan memang jangkauan pemasaran lebih luas, bisa ke Batam, Sumatera, bahkan pernah kirim ke swedia.

Beberapa peserta kami nilai berpotensi untuk dibina lebih lanjut, yg terkait dengan ekspor, karena kami melihat respon dan antusias untuk maju lagi.

Tetap Semangat Ayo Ekspor